Friday, 23 March 2018

Karna ini dewasa pertama ku

Dalam hidupku, aku selalu mempunyai keinginan yang harus selalu bisa aku wujudkan, aku berambisi sesuatu yang aku inginkan harus bisa selalu terpenuhi. Aku berusaha keras untuk mendapatkannya dan Tuhan yang maha baik memberikannya untuk ku. Setelah satu persatu-satu keinginan ku terpenuhi aku menyadari satu hal.. ternyata apa yang aku inginkan belum tentu menjadi apa yang terbaik untukku. Entah karna aku hanya ingin sekedar merasakan atau setiap mimpiku adalah mimpi yang buruk.
Setelah itu aku berfikir, aku hanya akan menjalani hidup normal seperti orang pada umumnya, menyelesaikan pendidikan, mempunyai pekerjaan, menikah diwaktu yang tepat, memiliki anak-anak yang lucu, mereka tumbuh besar dan aku menua. Ketika aku memutuskan untuk mewujudkan mimpi ku yang sederhana itu, hidup ku seperti berjalan melalui terowongan gelap. Tapi tak ku sangka akan segelap ini, tak ku sangka akan menjadi hampa dan sesepi ini.

Dan Ini kisah pertama ku menjadi dewasa..
Hari itu bermula saat aku telah menyelesaikan pendidikan ku. Aku berfikir apa yang harus aku lakukan setelah ini, apakah aku akan bersantai dirumah selama setahun dengan makan tidur lalu menonton drama korea, atau aku akan mengikuti les bahasa asing, kursus memasak, pelatihan musik, bernyanyi atau menari balet? Atau aku akan pergi mengelilingi kota-kota kecil, berpetualang seperti backpacker atau kembali kekampung halaman ku dan menjadi bunga desa disana.
Tidak, tidak ada satupun pilihan diatas yang aku lakukan, karna aku menyadari hidup dikota yang kejam ini membutuhkan uang, membutuhkan tingkatan posisi, membutuhkan sanjungan. Aku memutuskan untuk mencari pekerjaan (uang), aku ingin setiap pagi datang aku tau harus melakukan apa aku tau apa kegiatan ku hari ini, aku tau apa yang bisa aku hasilkan. Ternyata mencari pekerjaaan (uang) itu lebih sulit seribu kali lipat daripada mencari pacar.. aku merasakan rasanya ditolak, di beri harapan palsu, menunggu, rasanya berjuang, kelelahan dan hampir putus asa. 
Sampai disuatu hari saat seribu perusahaan telah mengabaikanku, akhirnya aku menemukan tempat untuk berlabuh. Dan ini tempat bekerja pertama ku digedung 20 lantai yang berdiri ditengah keramaian ibu kota. First impression, aku sangat menyukai tempat ini. Meja kerja pertama ku, bos pertama ku, pertemuan pertama ku dengan rekan kerja, suasana dan semua orang disini sangat welcome dan baik. Setiap hari berganti terlewati yang aku rasakan adalah bahagia menjadi dewasa. Aku merasa kehadiran ku ditunggu dan aku dibutuhkan disana. Tempat bekerja dimana aku seperti bertemu keluarga baru, aku senang karna bisa minum susu milo dan makan roti kelapa kesukaan ku, berpakaian casual, menggunakan sendal jepit andalan ku hihi, aku yang dulunya manja menyebalkan bisa menjadi mandiri dengan berangkat kerja dan pulang tanpa merepotkan orang lain. Aku menyukai waktu lembur, waktu banyaknya event-event yang aku ikuti, aku menyukai hari libur bahkan setiap hari terasa seperti liburan karna aku Happy dan Enjoy.
Saat aku mulai merasa hidup ini indah dan normal seperti impianku. Aku dihadapkan oleh pilihan yang membuat ku harus berpindah dari zona nyaman, ada satu perusahaan lain yang mengajak ku untuk bergabung, seolah mengatakan inilah tempat dimana seharusnya aku berada. "Dream Come True", pekerjaan yang menjadi impian ku setelah lulus kuliah, menjadi anak Travel sesungguhnya.
Keputusan yang sulit.. hati ku mengatakan tidak ingin meninggalkan pekerjaan pertama ku tapi logika dan gengsi mengalahkan segalanya. Pada akhirnya aku melepaskan yang diinginkan hati ku. Aku meninggalkan pekerjaan pertama ku, kebahagian ku yang teramat singkat.
Untuk pertama kalinya matahari pagi yang aku lihat tampak berbeda, aku tidak lagi melihatnya sambil tersenyum. Hari itu aku berfikir apakah keputusan ku akan membuatku menyesal?
Hari pertama ku ditempat baru, semua orang disini sibuk berkutat dengan komputernya, suasana yang berbeda, rekan yang berbeda, tempat ini sangat berbeda daripada tempat kerja pertama ku. Dan benar hari pertama ku bekerja disina aku menangis, aku seperti tidak ingin datang lagi kesana, aku ingin kembali ke kehidupan normal ku. Karna aku merasa berada dilabirint penuh kesesatan, hidup didunia gelap seperti tidak ada seorangpun yang menyadari peluhku. Aku ingin sekali keluar dan pergi. Tempat baru ku yang menyebalkan, aku tidak mengerti apa yang mereka semua lakukan, aku tidak menyukai saat aku harus makan sendirian bersama bangku-bangku kosong, karna ditempat kerja pertama ku, kita selalu makan bersama bercerita dan menertawakan hal-hal yang tidak penting, disini tidak ada yang membuat ku tertawa, tidak ada orang yang bisa ku jadikan teman bercerita, mereka semua baik tapi aku hanya tidak merasa nyaman saja. Karna aku selalu merindukan tempat kerja pertama ku.. disini yang aku inginkan hanyalah pulang dan tidur, dan keesokannya bangun untuk mengatakan aku tidak ingin lagi bekerja disana.
Setelah itu aku berfikir, Come on! aku sudah dewasa aku tidak boleh lagi kabur dan harus menghadapai situasi ini. Mungkin aku hanya belum terbiasa lambat laun aku akan beradaptasi dengan suasana dan lingkungan disini, aku yakin aku akan terbiasa nantinya. Setelah hari-hari berlalu berganti tak ada yang berubah! tempat ini tetap sama, membuat ku semakin sesak, aku semakin muak karna berperan sebagai orang lain, aku tidak hidup menjadi diriku sendiri, tak ada hal yang membuat ku merasa tenang dan nyaman, tempat ini membuat ku ketakutan dan selalu berfikir ingin menyerah. Ternyata menjadi dewasa sesulit ini.
Kapan aku bisa keluar dari labirint yang mengikat ini? aku ingin sekali keluar dan bersembunyi ditempat tidak ada satu orang pun yang mengetahui keberadaan ku, aku tidak ingin ditemukan oleh siapapun. Haruskah aku melakukkannya? Haruskah aku menjadi egois lagi? Memikirikan diriku sendiri dan lari dari kenyataan ini?

Thursday, 1 June 2017

Tulisan Terakhir Ku untuk Kamu


Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau terluka dan kehilangan pegangan. Menikmati kepedihan dan membiarkan garis waktu menyeretmu yang niat-tak niat menjalani hidup. Tapi sadarlah bahwa Tuhan mengujimu karena Dia percaya dirimu lebih kuat dari yang kau duga. Bangkit. Hidup takkan menunggu.

Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau ingin melompat mundur pada titik-titik kenangan tertentu. Namun tiada guna, garis waktu takkan memperlambat gerakkannya. Maka, ikhlaskan saja. Karena sesungguhnya, yang lebih menyakitkan dari melepaskan sesuatu adalah berpegangan pada sesuatu yang menyakitimu secara perlahan.
-Garis Waktu- Fiersa Besari


  Sebenarnya aku tak ingin lagi melukiskan kata-kata untuk kamu, tapi untuk menyelesaikan semua ini aku akan menjelaskannya. Kamu tau ? perasaan ku begitu sensitif, aku bisa bersedih dan menangis pada sesuatu yang tidak jelas. Tapi bukankah kamu juga tau, aku juga bisa sekeras batu ketika telah memutuskan sesuatu. Dan bagi ku cerita kita telah selesai, masalalu tidak bisa diubah, kamu tidak akan pernah lagi menjadi kita seperti dulu dalam hidup ku.
Jauh sebelum hari ini, aku telah melepaskan kamu bersama perasaan yang semakin semu.
   Aku belajar banyak hal dari kamu, dari diri mu yang baik, hebat dan penuh kejutan, lihatlah begitu banyak orang yang mengagumi mu, kamu hanya tidak pernah ingin melihat dan mengubah pemikiranmu untuk lebih mempercayainya. Kamu terlalu lama hidup untuk memikirkan diri mu sendiri.
   Kamu.. seseorang yang cukup lama bertahta dihati ku, seseorang yang pernah menjadi bagian penting dari hari-hari ku, seseorang yang selalu aku percaya akan berubah menjadi lebih baik, tapi aku terlalu lama mencoba untuk memahami mu, aku merasa bahwa untukku kamu tak pernah punya cinta, dan pada akhirnya aku menyerah karena sejatinya aku, tidak bisa hidup bersama seseorang yang tidak pernah satu tujuan. Tidak dapat mengerti aku, tidak mendukungku, tidak menghargai hal-hal kecil yang aku lakukan, tidak bisa membuat ku merasa nyaman. Karena seumur hidup itu terlalu lama.

Dan untuk setiap masalah mu semoga cepat menemukan solusi, tidak berputus asa untuk segala hal yang terjadi, tidak semua yang kamu rasa harus terungkap, untuk itu bersyukurlah dengan hidup yang kamu punya. Jika tuhan memberikanmu cobaan, itu tandanya Tuhan sayang padamu. Jangan hanya memandang indahnya langit, tapi lihat juga kesakitan tanah yang kamu pijak. Lihat ke bawah, masih banyak orang-orang yang lebih tidak beruntung dari pada kamu. Jika kamu terjatuh, jangan lupa untuk bangkit kembali, jika kamu tidak bisa bangkit, merangkak lah! Selalu ada jalan disetiap masalah. Selalu ada secercah harapan disetiap kesulitan. Jangan pernah menyerah selagi kamu masih memiliki Tuhan. Berdoalah, memintalah, maka Tuhan akan mengabulkannya. Meski tidak sekarang, namun kebahagian akan datang padamu perlahan demi perlahan.


Untuk hatimu, Semoga cepat pulih, akan selalu ada cinta yang baru entah bagaimana cara datangnya.

Monday, 21 November 2016

Cakrawala ku

Seperti pelangi cintamu dihati ku walau indah kurasa kau tak mungkin disini, disisi ku...
Seperti pelangi, ku hanya bisa menatap mu..

Ketika kamu mengetahui tentang ini, aku harap kita tidak akan bertemu lagi.
Pasti kamu bingung kan kenapa aku menulis kan tentang kamu disini karna ditempat ini aku ingin memberitahu tentang sebuah asa pengharapan yang terpendam dan jujur aku perempuan paling konyol yang hanya punya nyali untuk mengungkapkannya disini. Karna seseorang seperti kamu bagai Cakrawala, tinggi mengawang dengan luas tanpa batas. Membuat ku terbang tinggi, melayang ke cakrawala untuk mencari sampai mana batas ketidak terhinggan itu. Sampai akhirnya aku sadar selama ini aku tidak memiliki sayap untuk terbang mencapai mu.  Aku pun berharap dapat seperti matahari yang akan selalu pulang pada peraduannnya, tapi kamu tahu? Aku bukan lah matahari itu karna pada akhirnya aku memutuskan untuk pergi meninggalkan cakrawala tanpa tahu kapan harus kembali.
Jika kamu menyukai seseorang jangan terang-terangan menunjukkannya, siapa tau seseorang tersebut merasa terganggu, cobalah untuk meraba-raba sedikit hatinya apakah dia memiliki rasa yang sama dengan kamu atau malah sebaliknya? Cinta mu hanya bertepuk sebelah tangan, menyakitkan bukan? Ya benar memang menyakitkan seperti itu lah yang aku rasakan pada Cakrawala ku.

Cakrawala ku adalah lelaki yang mengagumkan kan, kamu baik, hebat, jenius dan berbakat. Kamu pintar dalam segala hal, segala hal yang selalu aku suka. Saat kamu mengajarkan aku mengenai hal-hal yang tidak aku mengerti,  saat kamu berbicara ala kebarat-baratan, saat kamu berdebat bahkan untuk hal yang tak penting, saat kamu bilang tulisan ku sulit sekali untuk dibaca, saat tangan jailmu selalu saja mengganggu konsentrasiku, saat kamu tertawa tidak jelas, kamu selalu tertawa em tidak lebih tepatnya menertawakan orang lain ckck, dan satu lagi kebiasaan mu suka senyum-senyum sendiri walau aku tau kamu selalu terlihat manis saat itu, saat kamu terlihat gugup didepan banyak orang mukamu yang lucu mukamu yang polos menggemaskan dan tanpa aku sadari aku selalu tertawa melihatnya.
Aku menyukaimu apa adanya.

Kamu tidak tahukan? Bagaimana aku selalu berpura-pura untuk terlihat biasa saja saat kamu berada didekat ku, karna aku paling ahli dalam menyembunyikan perasaan. Aku hanya akan belajar bagaimana menjadi orang yang akan selalu kamu senangi menjadi orang yang bisa dekat dengan mu. Tapi satu hal yang tidak bisa aku sembunyikan adalah kecemburuan ku, aku selalu iri kepada dia yang selalu kamu perhatikan, apa itu penting? Memberikan informasi mengenai apa saja yang dia lakukan? Mungkin bagi mu Iya tapi untuk ku itu menyesakkan. Untuk itu aku lebih berhati-hati menjaga hati ku untuk tidak patah lagi dan memilih untuk memendam perasaan ini sampai hari dimana kamu akan tau segalanya.  Mungkin dulu aku adalah orang  yang selalu mendapatkan apa yang aku mau sekarang semua tlah berubah, aku tidak mungkin memaksakan kesukaan ku termiliki bahkan ketika ia tidak menginginkan nya. Aku juga tidak mungkin meminta kamu merasakan hal yang sama dan ketika kamu mengetahui segalanya dan tidak bisa memenuhi permintaan ku itu, aku harap cukup kamu hatimu saja yang tahu, kamu tidak perlu mengumbar pada dunia, dunia tak perlu tau alam tak usah mendengar cukup kita berdua sajalah yang saling mengerti.

Ke Baduy Kuyy

Jalan-jalan ke Baduy dipandu oleh Kang Arji

Dipenghujung akhir tahun 2015, tepatnya pada tanggal 22 Desember Pariwisata UNJ angkatan 2014 mengadakan observasi daerah tujuan wisata di tempat yang jauuuuhh dari hiruk pikuk ibukota dan peradaban manusia moderen. Observasi kali ini diadakan untuk memenuhi ujian akhir semester Wisata Budaya dibawah naungan Bapak Sobirin serta ditemani dua dosen lainnya Bapak Fuad dan Bapak Dede. Sebelum acara ini belangsung tentunya panitia acara sudah mempersiapkan acara ini dengan sebaik mungkin dan tak lupa kita berpamitan pada orang terkasih mamah papah kakak adek nenek kakek om tante teman pacar gebetan cemceman dan lain sebagainya. Pagi yang cerah untuk awal nan indah hari ini dan untuk dua hari kedepan kita akan berpetualang mengarungi melewati menjelajah desa yang amat unik dan masih memegang teguh kepercayaan leluhur nenek moyang nya yang terletak di provinsi Banten. Tuttt... tutt.. bunyi kereta api pagi ini terdengar jelas, kereta api jurusan Rangkas Bitung inilah yang menjadi transportasi pertama yang akan menghantar kita menuju desa Baduy yuhuuy...Semua rombongan telah berkumpul di stasiun Tanah Abang kereta api akan berangkat tepat jam 8 pagi teman-teman sudah mendapat tiket ekonomi murah meriah seharga Rp.15.000 dan masuk ke gerbong masing-masing. Perjalanan ke RangkasBitung memakan waktu dua jam perjalanan, sesampai nya di stasiun kita disambut hangat oleh tour guide kita, namanya kang Arji.

Kang Arji pria paruh baya yang telah menghabiskan hampir setengah abad hidup nya inilah yang akan setia setiap saat memenani perjalanan panjang kita selama di Baduy. Perjalanan selanjutnya menuju desa Ciboleger pintu masuk menuju Baduy kita menggunakan mini Elf yang sudah disewa, satu Elf mengangkut 15- 20 penumpang harga untuk satu penumpang kisaran Rp. 30.000 dengan jarak tempuh 4 jam perjalanan. Disepanjang perjalanan kita merasakan  suasana village dengan hamparan bukit, sawah, pepohonan, pemandangan hijau yang menyegarkan mata.

Terik matahari begitu menyengat menandakan pukul 12.00 siang, sampai lah kita di desa Ciboleger tak lupa mengisi perut yang sedari tadi meraung-raung meminta makan lalu istirahat sejenak melepas penat. Panitia memberi ancang-ancang agar rombongan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan. Dengan hati riang sembari bernyanyi liburrr tlah tibaa oyee libur tlah tiba oyee hatikuu gembiraa... tiba-tiba datang seorang pria menawarkan...... bukaan! Bukan! menawarkan naik kuda bersama bagai prince charming di negeri dongeng tetapi menawarkan jasa angkut untuk membawakan tas atau barang ke Baduy Luar. Uwaat?? Jasa angkut?? buat apa? Lalu pria tersebut berkata “mau saya bawain neng tas nya? Jauuh lho neng perjalanan nya ke Baduy luar itu satu jam jalan kaki kira-kira. Demi apa??? Hm.. nggak percaya ahh kita masih optimis dan beraggapan  baduy luar itu deket kok. Menanjak sedikit ketemu palang bertuliskan selamat datang di desa Baduy kita mengisi buku tamu dan bertemu dengan kepala desa lalu bertanya-tanya seputar tentang baduy dari masyarakat, rumah,  sistem pemerintahan, lingkungan, adat, dan pantangan selama kita berada disini.
Ekspresi saat memasuki kawasan Baduy
Panitia memberikan aba-aba pada rombongan untuk melanjtukan perjalana. Ternyata bener gengss.. baduy luar itu masih jauh bukan disini bukan di tempat balai desa ini. Pertempuran pun dimulai tidak ada akses sama sekali menuju baduy luar kecuali kedua kaki kita ini nih. Melewati jalan yang dikelilingi hutan rimba dengan jalan setapak mendakiii meuruuun menanjaaakkk menuruni satu persatu anak tangga ternyata lelah juga yaah. Setiap kali kita bertanya kepada kang Arji “masih jauh nggak kang?” kang Arji selalu menjawab “enggak kok dikit lagi, tinggal lurus belok kiri belok kanan” yaiyalaah emang jalanan nya lurus belok kiri belok kanan hadeee kang Arji-_- tapi kita paham kang Arji berkata seperti itu agar kita tetap semangat dan berusaha melewati ujian dan cobaan hidup ini. Semangat yang membara dari diri kang Arji membuat kita semua berlomba-lomba ingin sampai di tempat tujuan kang Arji selalu setia dengan senyum dan perkataan “Ayook ayok pasti bisa dikit lagi sampai dikit lagi sampai” Kang Arji juga tak lupa bertanya jika ada yang sakit, capek atau ada yang kenapa-kenapa dan butuh bantuan. Kang Arji memberikan seluruh perhatian dan kasih sayang nya yang membuat kita Falling in Love hihi.
Homestay di Baduy
Akhirnyaaa.... sampai juga di baduy luar tempat yang hampir sama dengan baduy dalam tetapi bedanya disini masih diperbolehkan menggunakan alat teknolgi, penduduk disini juga menggunakan lampu sebagai penerang, diperbolehkan menggunakan sabun untuk mandi dan rumah penduduk di baduy ini menggunakan paku dalam proses pembuatan nya. Homestay yang dibagikan panitia terdiri dari 1 Homestay untuk dosen, 3 Homestay untuk perempuan dan 2 Homestay untuk anak laki-lakinya. Homestay satu yang dihuni oleh dosen kita adalah rumah milik kang Arji, disini juga kita mengumpulkan bahan makanan untuk dimasak, dan tempat berkumpul. Kabarnya kang Arji orang baduy luar yang pertama kali mengajak wisatawan untuk mengexplore baduy dan dia juga layaknya informan yang memberikan seputar informasi mengenai baduy luar dan baduy dalam dan untuk pariwisata UNJ sendiri kang Arji tlah ditunjuk sebagai pemandu bagi anak-anak parwis.
Bermalam di Baduy merasakan suasana berbeda, nyaman tentram dan damai dengan homestay yang cukup luas diisi dengan12 orang suasana bersahabat dan dipenuhi gelak canda tawa membuat hari pertama yang kita jalani di Baduy terasa menyenangkan. Tapi tunggu dulu masih ada dua hari berikutnya yang lebih menantang dan tentu lebih banyak lagi cerita menarik yang akan saya lanjutkan di blog ini.
Hari kedua di Baduy kita akan melanjutkan perjalanan ke Baduy dalam. Pagi ini kita semua berkumpul dengan kelompok masing-masing untuk melakukan kegiatan guiding dari desa Marengo ke desa Cibeo. Kelompok ini dibagi menjadi tiga bagian yang masing-masing dibimbing oleh tiga dosen. Perjalanan kali ini lebih menguras tenaga dan tiga kali lebih ekstrim daripada perjalanan kita kemarin. Kita akan naik turun melewati tiga desa tiga bukit tiga jembatan bambu berjalan kaki sekitar 5 jam, huft... jangan dibayangin dulu gengss gimana capek nya kan belum dijalanin hehe.. selalu bersikap optimis dan semangat muda yang membara apalagi ditemani kang Arji soulmate kita yang selalu memberikan semangat untuk melewati hari ini. Masih pagi masih pada semangat teman-teman berlari kesana kemari, berfoto-foto, selfie ceria, sesekali bercanda melontarkan lelucon dan berjalan sambil mendengarkan teman kita yang bercerita mengenai baduy.  Waktu terus berganti detik berganti menit, menit berganti jam tidak terasa sudah hampir 3 jam perjalanan yang kita tempuh, teman-teman mulai merasa lelah, letih, lesu lunglai, haus, jenuh, bosan dan banyak sekali keluh kesah lainnya. Muka lecek tak beraturan sudah tidak memikirkan penampilan satu-satunya yang diharapkan bagaimana cepat sampai di tempat tujuan.
Perjuangan sampai titik darah penghabisan
Kang Arji sang penunjuk arah yang everything to us, tak merasa lelah sama sekali bahkan tetap tersenyum dan memberikan support agar kita tidak putus asa. Ditemani dengan rekan nya kang Harja orang baduy dalam yang juga ikut dalam rombongan. Kaki-kaki ini memang sudah lelah tapi saat kita berhenti dan melihat sekelompok anak-anak kecil yang tengah menopang beban dibahunya, rasanya malu bila mengeluh dan menyerah begitu saja. Mereka sejak kecil sudah didik untuk membantu orang tua dan bekerja keras. Semangat ini muncul untuk melanjutkan perjalanan, jalanan yang mendaki sangat terjal dan turunan bagai perosotan langkah kaki ini menyelusuri alam baduy dengan pemandangan indah cantik sejuk serta asri sungguh indah tuhan... benar-benar indah tempat tersembunyi yang kau ciptakan ini.
Dari atas puncak
Melewati jembatan bambu dibawah nya mengalir air sungai yang jernih, kita segara berlari menuju kebawah untuk mendapatkan mata air yang bisa langsung diminum. Sungai yang berada di bawah jembatan yang menghubungkan antara kampung Cibeo dengan tempat leuit atau lumbung padi yang berjejer menyambut kedatangan kita dari Baduy luar. Sebelum memasuki jembatan terakhir ketika kita akan masuk wilayah baduy dalam, panitia memberitahukan untuk menyimpan handphone, camera dan lebih menjaga tutur kata. Karena di baduy dalam adat istiadat nya masih sangat kental penduduk disini juga menggunakan baju yang seragam berwarna putih menyimbolkan kesucian. Penduduk disini tidak mengenal teknologi semua peralatan dan kebutuhan disini berasal dari alam.
Akhirnyaaa... sampai juga ditempat yang kita nantikan berada disini benar-benar seperti berada jauh dari kehidupan nyata tak terbayangkan ternyata benar adanya dizaman yang secanggih ini masih ada orang-orang yang berfikiran primitif dan hidup menyatu dengan alam, penduduk yang sangat percaya pada aturan nenek moyang hmm.. memang susah yaa kalau udah saling percaya. Baduy dalam memiliki pantangan yang lebih ketat dibandingkan Baduy luar, dilarang menggunakan bahan-bahan kimia yang dapat mencemari alam seperti pasta gigi, sabun dan sampo. Masyarakat Baduy dalam tidak diperbolehkan menggunakan alat transportasi, seperti motor dan mobil sehingga mau tidak mau harus berjalan kaki. Para wisatawan juga memiliki pantangan, seperti tidak diperbolehkan memotret di kawasan Baduy dalam. Boleh memotret orang Baduy dalam di luar kawasan tempat tinggalnya. Pantangan-pantangan yang terdapat di Baduy dilakukan dalam rangka menjaga nilai dan adat istiadat yang diturunkan dari para leluhur. Pembatasan penggunaan warna pakaian dan teknologi ini bertujuan untuk menghindari kemewahan. Berada di baduy rasanya menjadi manusia sederhana yang menghargai alam, manusia yang menghargai sesama manusia pula. Setelah pulang ke baduy luar membersihkan diri di sungai, makan malam dan istirahat tak terasa hari ini akhirnya terlewati juga. Berkat rasa solidaritas dari teman-teman serta kang Arji yang selalu ada untuk kita. Waktu singkat berada di baduy memberikan banyak pelajaran hidup makna hidup yang sesungguhnya bagaimana kang Arji serta orang-orang baduy yang selalu menempuh satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki. Hari terakhir di baduy diabadikan dalam potret yang nantinya akan kita kenang dan kita tulis untuk pengalaman singkat tak terlupakan. Mobil elf yang telah menjemput kita untuk pulang ke rumah masing-masing dan kang Arji menghantar kita sampai stasiun Rangkas Bitung. Saat salam perpisahan kita dengan kang Arji, kita berpamitan untuk pulang dan tak bisa membendung tangis. Tangisan ini ucapan terimakasih yang tak mampu disampaikan pada baduy dan kang Arji, terimakasih baduy untuk cerita singkat ini, terimakasih kang Arji telah meluangkan waktu dan tenaga nya untuk kita terimakasi telah membuat kita jatuh cinta pada tempat indah ini..
Dung Gundang Gandung Dung!!!!
Kang Arji Maluv!
Kang Arja super
Cipratt ciprat Lucuhh
Selfie dulu di Kereta
Back to Home







City Tour Bandung Bersama Pemandu Keceh

Selamat malam everybody, pukul menunjukan tepat jam 12.00 malam untuk sebagian orang yang telah terlelap di alam mimpi indah nya untuk sebagian orang yang telah melepas penat dengan berbagai macam aktifitas yang dilakukan hari ini. Berbeda dengan saya malam ini masih saja sibuk berkutik dengan laptop yang ada di depan mata saya memikirkan apa yang dapat saya tuangkan sebagai informasi yang bisa memberikan manfaat kepada banyak orang saat membaca postingan ini.

Perkenalkan nama saya Bunga Riezki Pratiwi biasa di panggil Bunga nama yang indah bukan? Hehe dari nama nya saja kalian pasti bisa membayangkan bagaimana elok dan cantek nya paras wajah adinda ini wkwk #kepedean saya lahir dari keluarga yang membesarkan saya dengan penuh kasih sayang dan cinta yang berlimpah dari kedua orang tua saya. Tanah kelahiran saya di kota Padang tampek nyo urang minang badagang dan saat saya masih duduk di bangku sekolah dasar saya bersama keluarga hijrah ke pulau Jawa dan memutuskan untuk menetap di kota Tangerang lebih tepat nya di Ciledug yang terkenal dengan daerah biang nya macet ckck biasa lah disana kaum elit semua banyak banget mobil, motor, angkot, becak, truk yang berlalu lalang membuat sesak dan mencemari polusi udara. Masa-masa remaja saya yang indah saya habiskan di sekolah menengah atas yang nggak kalah hits nya daripada sekolah nak jekardahh yaitu SMA Negeri 3 Tangerang, dengan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam karena saat itu saya bercita-cita untuk kuliah di bidang ilmu kesehatan jurusan Farmasi. Saya yang juga menyukai pelajaran kimia bertekad untuk lebih giat belajar mengikuti bimbel, ikut tes sana sini dari daftar undangan snmptn, tes sbmptn sampai tes ujian mandiri semua nya jurusan farmasi tapi terkadang harapan tak sesuai kenyataan di semua tes yang saya ikuti tidak satupun yang lolos, frustasi melanda bahkan harapan hidup sudah berada di titik terendah. Suatu ketika saat saya sedang membuka situs situs web saya melihat di kampus unj sedang membuka tes untuk penmaba setelah saya menelaah lebih rinci di unj ternyata tidak ada jurusan farmasi lalu saya berkata kepada kedua orang tua saya ada tes ujian mandiri di unj tapi tidak ada jurusan farmasi lalu orang tua saya menyarankan untuk tetap ikut tes dan pilih jurusan yang saya suka selain farmasi karena keinginan saya untuk bisa kuliah di Universitas Negeri. Akhirnya saya daftar saya pilih jurusan public relationship dan pariwisata saya tes dan pada hari pengumuman untuk penmaba saya keterima di Usaha Jasa Pariwisata di univeristas ternama di Jakarta dimana lagi kalau bukan di Universitas Negeri Jakarta. Ternyata tuhan selalu memberikan rencana yang indah dibalik semua kegagalan yang saya alami saya berfikir kenapa tuhan tidak memberikan kesempatan untuk saya bisa lolos di jurusan  farmasi karena tuhan lebih tau kemampuan saya, saat saya melihat teman-teman saya yang di jurusan farmasi yang sibuk meneliti, praktek dan buat laporan yang bikin pusing tujuh keliling. Saya diterima di jurusan yang saya senangi dan InsyaAllah saya mampu untuk menjalani nya. Disini lah awal masa depan saya di mulai saya bertemu dengan teman-teman yang pandai berkomunikasi, asik dan menyenangkan, bertemu dosen-dosen yang ramah bersahabat, mempunyai wawasan luas dan mempelajari ilmu baru di dalam hidup saya yaitu illmu Pariwisata.
Selama 19 tahun saya diberikan karunia hidup oleh tuhan yang maha esa baru kali ini saya menjadi pemandu untuk teman-teman dan dosen di perkuliahan saya. Mau tau bagaimana pengalaman paling dagdigdug saat saya memandu? Tetap setia scroll down artikel ini sampai bawah yaa
Oke kali ini saya akan bercerita mengenai bagaimana pengalaman saya saat memandu untuk pertama kali nya. Di awal bulan Desember 2014 untuk mengikuti ujian akhir semester yang diadakan oleh dosen saya Bapak Jaenal Abidin di mata kuliah pengantar pemanduan dan Bapak Dede Kurnia sebagai dosen komunikasi publik saya dan teman-teman seangkatan 2014 melakukan praktek terjun ke lapangan sebagai pemandu dibagi menjadi dua sebagai pemandu di bis dan di destinasi yang akan kita kunjungi yaitu Museum Geologi. City tour kali ini juga diikuti oleh kakak-kakak angkatan 2013 yang juga sama-sama memandu. Hari-hari sebelum nya  saya sudah menghafal dan mempelajari materi yang akan saya sampaikan, malam nya sebelum hari keramat datang saya mencatat point-point penting sebagai cadangan kalau sewaktu-waktu pikiran saya ngebleng dan hilang kendali. Waktu berlalu daun-daun tumbuh dan berguguran, detik-detik yang tak bisa dihentikan, jam terus berputar hingga pagi memancarkan sinar mentari nya mengintip seorang anak manusia yang dari semalam tidak bisa tidur karena banyak nya pikiran yang berkecambuk dan rasa cemas untuk menjalani hari esok yang seandainya dapat di skip. Jengg..jengg.. hari yang tak ditunggu pun tiba *eh hehe hari paling menegangkan dalam sejarah hidup saya, berbicara di depan banyak orang yang menjadikan saya pusat perhatian, melakukan sesuatu yang tak pernah saya duga menjadi seorang pemandu dengan keterbatasan dan pengalaman yang belum banyak saya miliki.
Pagi itu dua bus Panorama sudah bertengger di depan kampus kita yang siap menemani perjalanan panjang hari ini dan teman-teman, kakak-kakak senior yang sudah siap tempur beserta dosen yang akan memberikan penilaian mengamati setiap tutur kata, gerakan tubuh dan materi yang jelas saat kita sampaikan nanti. Perjalanan dimulai dari kampus tercintah Univeristas Negeri Jakarta yang berada di Rawamangun, saat di bis saya duduk bersama kedua teman saya Cut dan Irvina geng pelor yang nggak bisa nahan kantuk ketemu tempat adem dan empuk dikit langsung modarr

Foto 1: saat berada di dalam bis
Di bis kita memperhatikan kakak senior kita yang tampil dan menjelaskan perjalanan dari unj sampai cawang, saya yakin betul kakak senior itu pasti langsung shock saat nama nya pertama kali di panggil haha secara kakak-kakak senior kita tidak diberikan kepastian untuk rute mana yang akan di jelaskan nya jadi mereka harus mempelajari semua rute perjalanan dari kampus sampai bandung balik lagi ke kampus sungguh tragis yaa sabar ya kakak-kakak ternyata cobaan nya lebih berat dari kita. Dari cawang lanjut ke cibubur, gunung putri, melewati sentul bogor ke ciawi terus ke cisarua dan sampai di puncak pass tempat pemberentian pertama kita di masjid At-ta’wun menikmati pemandang yang indah dan sejuk nya angin pagi menjelang siang kala itu. Berfoto-foto ria merilekskan badan bercanda sambil tertawa-tawa untuk mencairkan ketegangan yang menyelimuti diri saya
Foto 2: Bersama angkatan 2013 dan 2014 di Masjid At-Tawun
Oke waktu bersenang-senang nya habis kita harus masuk ke dalam bis dan melanjutkan perjalanan melewati Cianjur dan ke Cikalang nah inilah saat nya rekan dari angkatan saya tampil nama Garin Girindra dipanggil dan dia mulai berceritatentang daerah Cikalang sampai Raja Mandala lalu perjalanan di lanjutkan ke cipatat, padalarang, sampai tol Pasteur. Irvina teman sebelah saya yang akan menjelaskan tentang tol Pasteur dia bercerita dengan muka yang sedikit tegang mungkin perasaan panik dan harap-harap cemas tiba-tiba menghampirinya setelah ia selesai memandu saya melihat perasaan lega terpancar dan dia duduk kembali duduk di sebelah saya.
Tak terasa perjalanan telah sampai di destinasi yang kita tuju Museum geologi yang berlokasi di Jalan Diponegoro no. 57 Bandung, Jawa Barat.Harga Tiket  : Rp 3.000 per orang. Buka setiap hari Senin - Kamis 08:00 s/d 16:00 dan Sabtu - Minggu 08:00 s/d 14:00, tutup setiap hari Jum'at dan Libur Nasionanl.Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral.Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850. Museum Geologi memiliki dua lantai atas dan bawah.
Lantai I yang berada dibawah terbagi menjadi 3 ruang utama : Ruang orientasi di bagian tengah berisi peta geografi Indonesia dalam bentuk relief layar lebar yang menayangkan kegiatan geologi dan museum dalam bentuk animasi, bilik pelayanan informasi museum serta bilik pelayanan pendidikan dan penelitian. Sementara, Ruang Sayap Barat, dikenal sebagai Ruang Geologi Indonesia, yang terdiri dari beberapa bilik yang menyajikan informasi seperti, hipotesis terjadi nya bumi di tata surya, terbentuk nya geologi Indonesia dalam bentuk lempengan kulit bumi, keadaan geologi wilayah Indonesia, fosil-fosil serta sejarah manusia dan beragam jenis batuan (beku, sedimen, malihan) dan sumber daya mineral yang ada di setiap daerah.Saya mengikuti dan mengamati teman-teman angkatan saya yang memandu sebelum saya bagaimana dia bercerita dan menyampaikan materi bagaimana mimic muka dan setiap ucapan yang terlontar membuat saya lebih percaya diri saya meyaakinkan kepada diri pada diri saya, teman-teman saya saja mampu untuk melewati bagaimana mungkin saya tidak bisa? Kita disini kan sama-sama belajar dan salah itu wajar. Nah saat itu saya mendapatkan kesempatan keempat terakhir untuk memandu dan menjeaskan ruang sayap timur di lantai bawah. Saat-saat menegangkan pun tiba ketika nama saya di panggil untuk memandu tentang sejarah pertumbuhan dan perkembangan makluk hidup primitif. Hal pertama yang saya lakukan tersenyum lalu kemudian mengambil microfon dan memperkanalkan diri saya kepada setiap mata yang memandang rasa deg-degan, gugup dan menegangkan bercampur aduk untuk pertama kali nya saya berdiri dan dilihat banyak orang semua orang memperhatikan saya, hal yang tak pernah saya bayangkan bagaimana dulu ketika saya masih SMP saat sekolah saya mengadakan study tour ke museum Geologi saya hanya menjadi peserta dan memperhatikan orang yang sedang menjelaskan peninggalan fosil-fosil di museum ini saya berfikir kenapa pemandu itu harus menjelaskan? Sedangkan kita bisa membacanya sendiri ternyata menjadi pemandu yang dahulu saya perhatikan dan pertanyakan itu tidak lah mudah dan disini saya betul-betul merasakan bagaimana menjadi pemandu, pemandu itu diminta untuk mengatur intonasi dan tutur bahasa nya agar jelas terdengar, diminta untuk tetap terlihat ramah dengan mimik wajah yang menyenangkan diminta untuk memberikan informasi yang mungkin sebagian orang tidak mengetahui nya, sungguh hebat dan luar biasa menjadi pemandu butuh perjuangan, wawasan yang luas san rasa percaya diri yang tinggi.
Foto 3: Saat menjelaskan peninggalan sejarah
Ketika saya menjelaskan Ruang Sayap Timur Ruangan yang mengambarkan sejarah pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup, dari primitif hingga modern, yang mendiami planet bumi ini dikenal sebagai ruang sejarah kehidupan. Panel-panel gambar yang menghiasi dinding ruangan diawali dengan informasi tentang keadaan bumi yang terbentuk sekitar 4,5 miliar tahun lalu, dimana makhluk hidup yang paling primitif pun belum ditemukan. Beberapa miliar tahun sesudahnya, disaat bumi sudah mulai tenang, lingkungannya mendukung perkembangan beberapa jenis tumbuhan bersel-tunggal, yang keberadaan terekam dalam bentuk fosil Reptilia bertulang-belakang berukuran besar yang hidup menguasai Masa Mesozoikum Tengah hingga Akhir 210-65 juta tahun lalu diperagakan dalam bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Jenis kadal buas pemakan daging) yang panjangnya mencapai 19 m, tinggi 6,5 m dan berat 8 ton. Kehidupan awal di bumi yang dimulai sekitar 3 miliar tahun lalu selanjutnya berkembang dan berevolusi hingga sekarang. Jejak evolusi mamalia yang hidup pada zaman Tersier 6,5 sampai 1,7 juta tahun lalu dan Kuarter 1,7 juta tahun lalu hingga sekarang di Indonesia terekam baik melalui fosil-fosil binatang menyusui seperti gajah, badak, kerbau, kuda nil dan hominid yang ditemukan pada lapisan tanah di beberapa tempat khususnya di Pulau Jawa.
Kumpulan fosil tengkorak manusia-purba yang ditemukan di Indonesia (Homo erectus P. VIII) dan di beberapa tempat lainnya di dunia terkoleksi dalam bentuk replikanya.Begitu pula dengan artefak yang dipergunkan, yang mencirikan perkembangan kebudayaan-purba dari waktu ke waktu.Penampang stratigrafi sedimen Kuarter daerah Sangiran Solo, Jawa Tengah, Trinil dan Mojokerto di Jawa Timur yang sangat berarti dalam pengungkap sejarah dan evolusi manusia-purba diperagakan dalam bentuk panel dan maket.
Foto 4: Bersama Tyrannosaurus Rex Osborn 
Setelah saya menerangkan berbagai macam seluk beluk peninggalan bersejarah yang ada di ruang sayap timur museum geologi perasaan plong dan lega pun akhirnya dapat saya rasakan walaupun saya menilai penampilan saya kurang memuaskan karena pada saat penyampaian saya gugup dan sempat lupa dengan materi yang sudah saya pelajari sebelum nya, berlari kesana kemari sehingga membuat peserta harus mengikuti langkah saya yang terburu-buru karena salah tingkah.Maklum ini pertama kali nya saya memandu jadi kalau banyak kekurangan tolong dimaafkan hehe.Setiap orang memiliki kemampuan di bidang nya masing-masing tapi menurut saya orang yang paling beruntung itu adalah orang yang pandai berkomunikasi karena mereka dilihat banyak orang dan menjadi panutan seperti sesuatu yang Waw ketika mereka berbicara dan menerangkan sesuatu dengan jelas.Oleh karena itu sebagai pemandu harus memiliki rasa percaya yang tinggi dan pandai berkomunikasi dengan baik. Untuk itu saya akan berlatih terus menerus mengembangkan rasa percaya diri saya dan membiasakan diri tampil di depan umum karena sesuatu itu bisa karena terbiasa.
Misi selesai! Perjalanan city tour ke Bandung kali ini memberikan saya banyak pembelajaran dan pengalaman bagaimana rasa nya menjadi seorang pemandu. Malam pun tiba diperjalanan menuju rumah masing-masing diantara kita sudah banyak yang merasa kelelahan dan mengantuk. Saya masih terbangun memikirkan bagaimana saat saya memandu tadi bagaimana penampilan dan apa tanggapan orang-orang tentang saya dan harapan saya saat itu harus menjadi lebih baik daripada hari ini, berusaha lebih dan lebih dan harus menjadi benar-benar baik.
Foto 5: Bersama di Museum Geologi
Foto 6 : City Tour Bandung











Wednesday, 10 August 2016

Yang tak pernah usai

Rindu..
Setiap kali aku memejamkan mata, aku rindu sosok yang selalu mengingatkan ku akan kenangan tentang kita
Setiap kali aku termangu dengan fikiran masalalu, akan selalu hadir nya kamu yang menjelma tidak nyata memenuhi seluruh isi dikepala
Aku rindu celotehan panjang yang tak pernah berhenti kamu tuturkan, gelak tawa yang melengkapi setiap detik waktu kita
Aku rindu senyum yang selalu terukir manis di bibir mu, senyum yang selalu membuat ku ikut tersenyum ketika melihatnya
Aku rindu suara yang selalu menelusup hangat di pendengaran ku, suara yang sama suara yang selalu ingin aku dengar
Aku rindu dengan mata yang selalu menatap lembut kearah ku, tatapan yang membuatku seperti melihat seluruh masa depan didalam pantulan mata itu.
Aku rindu genggaman erat tangan mu, tangan yang membuat ku merasa sedang menggenggam dunia seolah aku akan selalu merasa baik-baik saja selama kita saling menggengam
Aku rindu pelukan penuh cinta yang menenangkan sisi lemah diriku, dekapan yang selalu menguatkan ku menghadapi dunia, rasa nyaman yang menyejukan ketika aku menghirup aroma yang kini sedang aku rindukan.
Aku tak bisa menjelaskan rinduku ini, aku tak mampu mengatakan kerinduan ku ini, aku hanya bisa menyampaikan semua rindu ku ini lewat rangkaian kata yang seolah ketika aku menuliskan nya kamu pasti akan membacanya, kamu akan mengerti seberapa penting nya kamu didalam hidup ku, kamu akan menyadari seberapa besar rindu yang mengiringi setiap tarikan nafas ku.
Kamu akan tahu aku selalu meridukan mu seperti ini aku merindukan mu seutuhnya.
Setiap kali aku melihat bintang yang bersinar terang dilangit, aku akan menyelipkan doa dalam keheningan malam agar kamu bahagia.
Karena hanya dengan melihat kamu bahagialah, aku mampu untuk perlahan melepaskan mu bersama ribuan rindu yang membelenggu.
Tangerang, 8 Agustus 2016

Unsent feelings


Untaian kata-kata singkat ini ditunjukkan untuk kamu sebagai wujud perasaan yang tak dapat aku ungkapkan, sebagian tulisan diambil dari berbagai cerita yang pernah aku baca.

4 Agustus 2016
Selamat beranjak dewasa di usia mu yang genap 20 tahun.
Apa kabar? Apa kamu masih tetap sama? Atau telah menjadi sosok yang lebih baik? Seperti apapun dirimu saat ini, aku percaya kamu bisa berubah karena kamu adalah pria baik yang dulu pernah ku kenal.
Semoga kelak kenyataan membawa mu menjadi pria hebat bersama impian yang dapat kamu gapai.
Doa ku tetap sama.. Aku ingin kamu selalu bahagia: )
©©©

Kamu dan aku bagai burung elang dan sangkarnya..
Aku ingin selalu terbang bebas dan pergi sejauh yang aku bisa, mengarungi dunia dengan sayap yang ku punya.
Berpindah dari satu tempat ke tempat lain, tapi.. aku selalu rindu pada sangkar yang pernah memberi ku rasa aman dan nyaman.
Bahkan ketika aku tlah lelah mencari rumah tuk pulang..
Aku takkan kembali, aku takkan merusak sangkar yang telah menjaga ku, aku takkan menghancurkan nya karna keangkuhan ku.
Aku percaya sangkar itu masih tetap berada ditempat yang sama bukan untuk menunggu ku, tapi bersama dengan penghuni yang lebih bisa menghargainya.
Sangkar itu adalah hatimu dan elang yang angkuh itu adalah Aku..

©©©

Seseorang yang hadir, bahkan singgah cukup lama dalam hatiku tak akan pernah terganti.
Pemilik hati itu akan menetap disana, disudut hati yang menyerukan namanya lantang.
Dia akan tetap selalu ada, meski banyak serpihan hati yang akan masuk.
Dan takkan ada penghapus yang bisa membersihkan detak penuh cinta yang tercipta hanya untuknya.
Meski banyak luka yang dia berikan, meski banyak kisah perih yang dia kasih kepada ku.
Debaran rasa ini tetap sama, debaran yang selalu sama saat aku memandangnya.

©©©

Seharusnya aku senang melihat kamu pergi, seharusnya aku senang melihat kamu menderita. Tapi kenapa yang aku rasakan malah sebaliknya? Kenapa aku tidak merasa kepuasaan itu saat kamu terluka? Kenapa aku tidak merasa kelegaan itu saat kamu tak ada?
Kenapa malah aku yang merasa sakit dan kecewa saat kamu akhirnya pergi?
Seharusnya kamu lah lelaki yang aku benci, lelaki yang sudah merusak semua yang pernah aku miliki
Tapi kamu.. satu-satunya cinta yang menuntunku dan mengajarkan ku mencintai dengan rasa sakit.
Dengan sebuah kedewasaan yang mengharuskan ku tetap kuat untuk berdiri diatas kaki-kaki ku.
Ku pikir selama ini, siapapun itu selama seseorang itu bisa menghargai dan mencintaiku, aku pasti akan lebih bahagia.
Sakit itu akan hilang, luka itu akan menutup dengan sendirinya, tapi ternyata tidak.
Karna yang ku inginkan hanya kamu yang kuinginkan untuk mengobati hatiku hanya kamu, hanya kamu cinta yang aku inginkan..

©©©
Untuk 4 Agustus Ku..
Satu Tahun telah berlalu, Selamat ulang tahun mu ke-21.
Selamat ulang tahun untuk cinta yang tanpa sengaja telah menghukumku dengan kepergiannya.
Hay bukankah aku berjanji untuk tidak megenang kamu lagi? Maafkan aku karena tidak pernah konsisten dengan ucapanku jika itu perihal kamu. Bagi ku, kamu adalah patah hati paling menyakitkan. Patah hati yang juga mengutuk ku untuk tidak menginginkan orang lain.

Aku menjauhi mu, tapi bukan berarti aku tidak pernah tahu apa yang kamu lakukan.
Kemarin aku melihat mu, tampaknya kamu sedang bahagia berkumpul bersama teman-teman mu. Semoga mereka selalu menjadi obat paling manjur untuk membuat mu merasa lebih baik. Aku disini juga baik-baik saja, asalkan aku masih bisa melihatmu, asalkan kamu tetap hidup.